Terdakwa Kasus Pungli di Rutan KPK Menerima Rp 399 Juta, Mengaku Sedang Cicil untuk Balikin Uang

Seorang terdakwa dalam kasus dugaan pungutan liar (pungli) di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Deden Rochendi, mengaku menerima total Rp 399 juta dari para tahanan sebagai hasil pungli. Deden, yang merupakan mantan Pelaksana Tugas (Plt) Karutan KPK di Cabang Pomdam Jaya Guntur, menyatakan bahwa ia sedang berupaya untuk mengembalikan uang tersebut secara mencicil.

Pengakuan Deden Rochendi

• Total Penerimaan: Rp 399.500.000

• Penerimaan Pertama: Deden pertama kali menerima uang pungli sebesar Rp 5 juta pada tahun 2018, yang disampaikan oleh Arfin Puspo Listyo atas titipan dari tahanan Ali Sadli.

• Mekanisme Penyerahan: Uang diletakkan di loker tahanan dan sengaja ditinggalkan, dengan penjelasan dari pihak yang menyerahkan.

Status dalam Persidangan

Deden menyampaikan pengakuannya dalam persidangan sebagai saksi untuk sejumlah terdakwa, termasuk Muhammad Ridwan, Mahdi Aris, Suharlan, Ricky Rachmawanto, Wardoyo, Muhammad Abduh, dan Ramadhan Ubaidillah di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada tanggal 15 November 2024.

Kasus Pungli di Rutan KPK

• Tersangka: Sebanyak 15 mantan pegawai KPK termasuk Deden didakwa melakukan pungli dengan total dana mencapai Rp 6,3 miliar terhadap para narapidana di Rutan KPK, mulai dari Mei 2019 hingga Mei 2023.

• Pasal Jeratan: Mereka didakwa melanggar Pasal 12 huruf e UU Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP.

Jaksa menduga perbuatan eks pegawai KPK tersebut dilakukan untuk memperkaya diri sendiri dan orang lain, serta menyalahi berbagai ketentuan undang-undang dan peraturan KPK.